GAMBARAN PERAN KELUARGA DALAM MERAWAT PASIEN DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI DI POLIKLINIK JIWA UPTD. RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI BALI
DOI:
https://doi.org/10.47859/jmu.v5i2.153Keywords:
Role of family, hallucinationsAbstract
Background: Hallucinations are one of the mental disorders in which the client experiences sensory changes in perception, feels a false sensation in one's senses which is not really there. The family is the closest person to the patient's family role that can be carried out by family to family members who experience hallucinations is to help clients know hallucinations and train clients to control their hallucinations. Objective: The purpose of this study was to describe the role of families in treating patients with sensory perception disorders: hallucinations. Results: The results of the study were obtained in fulfilling the patient's self-care who had a good role, namely 7 (21.9%) family members, patient health care as many as 7 (21.9%) family members, prevention of potential patient accidents as many as 8 (25 , 0%) family members and were prevented from withdrawing from the environment as many as 11 (34.4%) family members who received patients with hallucinations. Conclusions: conclusions were obtained as many as 6 (18.8%) family members who play a good role in caring for patients with hallucinations. 26 (81.3%) family members did not play a good role in caring for family members with hallucinations.
Keywords: Role of family; hallucinations
References
Agustina dan Handayani. (2017). Kemampuan Keluarga Dalam Merawat pasien Skizofrenia Dengan hejala Halusinasi. ( Diakses pada tanggal 13 Desember 2018)
Damaiyanti, M. & Iskandar. (2012). Asuhan Keperawatan Jiwa. Samarinda: Refika Aditama.
Fatmah. (2010). Jenis-jenis usia. Jakarta : Erlangga
Fitriani, (2017). Hubungan Antara persepsi dengan sikap keluarga dalam menangani anggota keluarga yang mengalami skizofrenia di RSJD atma husada samarinda. Jurnal kesehatan
Friedman, M. (2010). Buku ajar keperawatan keluarga: riset, teori dan praktik. Edisi ke-5. Jakarta: EGC.
Hayani, L, at al. (2013). Gambaran pengetahuan Keluarga Tentang Cara merawat Pasien Halusinasi Di Rumah. (diakses tanggal 13 desember 2018 ).
Lestari, A. (2011). Pengaruh terapy psikoedukasi keluarga terhadap pengetahuan dan tingkat ansietas keluarga dalam merawat anggota keluarga yang mengalami tbc di kota Bandar lampung. Tesis FIK-UI. Tidak dipublikasikan
Liviana. (2018). Dukungan Keluarga Dengan Perawatan Diri Pada Pasien Gangguan Jiwa di Poli Jiwa.
Notoatmojo, S. (2014). Ilmu prilaku kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
Pelealu, A et al. (2018). Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Minum Obat Pasien Halusinasi DI Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. V. L. Ratumbuisang Provinsi Sulawesi Utara. (diakses pada tanggal 10 januari 2019 ).
Rahmi, D. (2018). Hubungan Pengetahuan Dengan Sikap Keluarga Merawat Klien dalam Mengendalikan Halusinasi Di Unit Poliklinik Jiwa A
Ratnasari. (2011). Pengukuran Tingkat Kemandirian Dalam ADL Digunakan Suatu Skala “Rating Scale” yang Didasarkan Pada Ketrampilan Fungsi Biologis. Skripsi. Universitas Sebelas Maret. Surakarta
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) (2018). Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian RI tahun 2018.
Sari, H. (2009). Pengaruh Family psychoeduasi therapy terhadap beban dan kemampuan keluarga dalam merawat klien pasung di kelurahan birem nanggroe Aceh Darusalam. Jakarta. FIK-UI. Tidak dipublikasikan
Suardiman, D. (2011). Hubungan Antara dukungan keluarga dengan beban keluarga untuk mengikuti regimen terapeutik pada keluarga klien halusinasi di RSUD Serang. Tesis FIK UI. Tidak dipublikasikan.
Sulastri. (2018). Kemampuan keluarga dalam merawat orang dengan gangguan jiwa. Jurnal kesehatan
Wartonah dan Tarwoto. (2010). Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan. Edisi 2. Jakarta: Salemba Medika
Wulandari, dk. (2016). Dukungan Keluarga Dengan Tingkat Stres Anggota Keluarga Yang Merawat Pasien Gangguan Jiwa. ( diakses pada tanggal 13 Desember 2018)