Statsu Gizi Anak Usia 6 - 24 Bulan di Banjar Pasekan Belodan Tabanan
DOI:
https://doi.org/10.47859/jmu.v9i02.347Keywords:
Gizi, Usia, AnakAbstract
Latar belakang: Status gizi merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan. Pemberian nutrisi pada bayi dan anak yang baik akan mempengaruhi status gizi. Status gizi kurang atau lebih akan menentukan derajat kesehatan, pertumbuhan dan perkembangan anak. Tumbuh kembang anak mencakup dua peristiwa yang sifatnya berbeda, tapi saling berkaitan dan sulit dipisahkan yaitu pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan adalah perubahan fisik dan peningkatan ukuran. Pertumbuhan dapat diukur secara kuantitatif. Indikator pertumbuhan meliputi tinggi badan, berat badan, ukuran tulang, dan pertumbuhan gigi. Berdasarkan data bahwa dari 10 orang ibu yang diwawancarai didapatkan enam orang ibu mengatakan berat badan anaknya turun selama 6 bulan terakhir sehingga dalam penelitian ini akan mengukur berat badan anak usia 6-24 bulan. Tujuan: Untuk mengetahui status gizi anak usia 6-24 bulan di Banjar Pasekan Belodan Tabanan. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan menggunakan pendekatan Cross sectional, responden dipilih berdasarkaan purposive sampling yaitu seluruh ibu yang memiliki anak usia 6-24 bulan di Posyandu Pasekan Belodan sebanyak 71 orang dengan menggunakan lembar observasi. Hasil: Penelitian ini menunjukkan bahwa status gizi anak usia 6-24 bulan di Banjar Pasekan Belodan berada pada kategori gizi baik sebanyak 60 responden (84,5%), yang berada pada kategori gizi kurang sebanyak 8 responden (11,3%) serta yang berada pada kategori gizi lebih sebanyak 3 responden (4,2%). Didapatkan juga sebagian besar usia ibu adalah usia 19-25 tahun, sebagain besar ibu berpendidikan tamat SMA/SMK sederajat, serta sebagain besar anak berusia 6-11 bulan. Simpulan: Status gizi anak usia 6-24 bulan di Banjar Pasekan Belodan berada pada kategori gizi baik.
References
Adriana, D. (2013). Tumbuh Kembang & Terapi Bermain pada Anak Edisi Revisi. Jakarta: Salemba Medika.
Adriani dan Wirawan. (2016). Kelebihan dan Kekurangan Asupan Zat Gizi pada Balita dapat Mempengaruhi Kesehatannya.
Ananditha, A. C. (2017) “Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Perkembangan Motorik Kasar pada Anak Toddler,” Keperawatan Muhammadiyah, 2(1)
Almatsier, S. 2014. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Cahyaningsih, D.S. (2017). Pertumbuhan Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta: Trans Info Media.
Damayanti, R.A, Moniroh, L, Farafti. (2016). Perbedaan Tingkat Kecukupan Zat Gizi dan Riwayat Pemberian ASI Ekslusif pada Balita Stunting dan Non Stunting. Jurnal Media Gizi Indonesia. Vol 14. No 2
Irianto, K. (2015). Memahami Berbagai Penyakit Penyebab, Gejala, Penularan, Pengobatan, Pemulihan dan Pencegahan. Bandung: Alfabeta (132-3).
Khasanah, N. (2013). ASI atau Susu Formula ya. Yogyakarta FLashbooks.
Kementerian Kesehatan RI (2016) Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi, dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
Loeziana Uce & Hidayatul, 2015. Definisi dan Perkembangan Anak Usia Toodler.
Notoatmodjo, S., (2012). Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
Puspitawati & Sulistyarini (2016). Faktor Penyebab Masalah Gizi.
Supariasa, IDN. 2014. Penilaian Status Gizi Edisi 2, Jakarta : Buku Kedokteran EGC
Wong, D. L. (2016). Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. volume 1. Jakarta: EGC.