Gambaran Pelayanan Kesehatan Primer Pada Kejadian Stunting Di Wilayah Kecamatan Sukawati Kabupaten Gianyar

Authors

  • Indrinawati Indrinawati Prodi DIII Keperawatan Stikes Kesdam IX/Udayana
  • Kurniasih Widayati

DOI:

https://doi.org/10.47859/bhpj.v3i2.21

Keywords:

Pelayanan kesehatan primer, Kejadian stunting

Abstract

Latar belakang : Stunting merupakan suatu masalah gizi yang dihadapi oleh balita saat ini. Jika tinggi badan anak berdasarkan usia di bawah standar nasional (Z- Score <-2 SD), maka diklasifikasikan sebagai terhambat. Ibu yang dapat memanfaatkan pelayanan kesehatan dengan baik akan memberi dampak positif kepada keadaan status gizi anaknya. Pelayanan kesehatan merupakan salah satu faktor tidak langsung yang dapat mempengaruhi keadaan status gizi. Pelayanan kesehatan primer perlu ditingkatkan pelayanannya, sebab pelayanan kesehatan primer memiliki peranan yang cukup signifikan yang dapat ditujukan untuk meningkatkan derajat kesehatan dan gizi anak agar terhindar dari kematian dini dan mutu fisik yang rendah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Gambaran Pelayanan Kesehatan Primer Pada Kejadian Stunting” di wilayah Kecamatan Sukawati Kabupaten Gianyar.

Metode : Metode penelitian yang digunakan yaitu survey dengan jenis penelitian deskriptif yang menggunakan data sekunder tahun 2020 dengan jumlah sampel sebanyak 47 orang yang menggunakan instrumen penelitian lembar ekstrasi data dengan analisis SPSS 20.

Hasil : Hasil penelitian ini didapatkan karakteristik responden yang memiliki balita stunting rata-rata berumur 30 tahun sebanyak 4 orang (6,4%), berpendidikan SMA sebanyak 29 orang (61,7%) dan bekerja swasta sebanyak 23 orang (48,9%). Berdasarkan analisis pelayanan kesehatan primer didapatkan bahwa sebagian besar responden berobat ke pelayanan kesehatan praktek bidan dan dokter sebanyak 33 orang (70,2%), jarak ke pelayanan kesehatan kategori jauh sebanyak 33 orang (70,2%), sebagian besar sudah mendapatkan penyuluhan IMD sebanyak 40 orang (85,1%), penyuluhan ASI Eksklusif sebanyak 35 orang (74,5%), penyuluhan MPASI sebanyak 39 orang (83%) dan penyuluhan KB sebanyak 38 orang (80,9%). Berdasarkan analisis gambaran pelayanan kesehatan primer didapatkan bahwa pelayanan kesehatan primer dalam kategori baik sebanyak 40 orang (85,1%).

Simpulan : Berdasarkan hasil penelitian didapatkan pelayanan kesehatan primer pada kejadian stunting di Wilayah Kecamatan Sukawati Kabupaten Gianyar dalam kategori baik yaitu banyak responden memanfaatkan pelayanan kesehatan seperti berobat ke pelayanan kesehatan dan mendapatkan penyuluhan.

References

Amelia, L., & Wuryaningsih, C.E. (2018). Hubungan Faktor Pemungkin Dengan Perilaku Pencarian Pengobatan Anak Jalanan Di Kotaa Bekasi Tahun 2017. Buletin Penelitian Kesehatan, Vol. 46, No.2, Juni 2018.199-128 .

Asima. (2011). Jurnal Hubungan Antara Pengetahuan Dan Sikap Orang Tua Tentang Gizi Dalam Meningkatkan Status Gizi Anak Usia Pra Sekolah Di Wilayah Kerja Puskesmas Sonorejo Sukoharjo. Tersedia Online : http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/132/jt/ptunimus-gdl-noorrofiqo-6585-2-babi.pdf, diakses tanggal 02 Mei 2021

Astuti D.K. 2016. Hubungan Karakteristik Ibu Dan Pola Asuh Gizi Dengan Kejadian Balita Stunted di Desa Hargorejo Kulonprogo DIY. Universitas Muhammadiyah Surakarta: Surakarta.

Ayu, N.V. (2016). Model Pelayanan Kesehatan ( Studi Deskriptif Tentang Model Pelayanan Program Antenatal Care Di Puskesmas Peterongan Kabupaten Jombang ). Kebijakan Dan Manajemen Publik , ISSN 2303-341X Volume 4, No 3, September - Desember 2016 .

Bappenas, K. P. (2018). Pedoman Pelaksanaan Intervensi Penurunan Stunting Terintegrasi Dari Kabupaten/Kota. Kementerian Perencanaan Dan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Dan Pembangunan Nasional , 1-49.

Bappenas, K. P. (2018). Penguatan Pelayanan Kesehatan Dasar Di Puskesmas. Jakarta Pusat: Direktorat Kesehatan Dan Gizi Masyarakat Kedeputian Pembangunan Manusia, Masyarakat Dan Kebudayaan Kementerian PPN/Bappenas.

Budiono. (2016). Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta : Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Chavez-Zarate, E. (2019). Relationship between stunting in children 6 to 36 months of age and maternal employment status in Peru: A sub-analysis of the Peruvian Demographic and Health Survey. PLoS ONE, 14(4), 1–16. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0212164

Dewi, A.P., Ariski,T.N., Kumalasari,D. (2019). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Pada Balita 24-36 Bulan Di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Gadingrejo Kabupaten Pringsewu. Wellness And Healthy Magazine, Volume 1, No 2, Agustus 2019, P. 231-237, ISSN 2655-9951 (Print), ISSN 2656-0062 .

Dinkes Bali. (2019). Peran Desa Dalam Mengatasi Stunting.

Dinkes Bali. (2018). Profil Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2018.Bali : Dinas Kesehatan Provinsi Bali

Direktorat Jendral Informasi Dan Komunikasi Publik Kementrian Komunikasi Dan Informatika . (2019). Bersama Perangi Stunting Edisi I. ISBN: 978-623-90784-3-0 .Jl. Merdeka Barat No. 9 Jakarta Pusat 10110

Febriani Dwi Bella, N. A. (2019). Hubungan Pola Asuh Dengan Kejadian Stunting Balita Dari Keluarga Miskin Di Kota Palembang. Jurnal Gizi Indonesia (The Indonesian Journal of Nutrition)Vol. 8, No. 1, Desember 2019 (31-39), Submitted: 10 Juli 2019, Accepted: 11 Desember 2019, Tersedia Online di https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgi/ , 32-39.

Hidayat, M.S., & Pinatih,G.N.I. (2017). Prevalensi Stunting Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Sidemen Karangasem. E-Jurnal Medika.6(7).1-5

Isni, K.,& Dinni,S.M. (2020). Pencegahan Stunting Melalui Pelatihan Pemberian Asi Eksklusif Dan Makanan Pendamping Asi (MPASI) . Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat, 5(1),133-140. https://doi.org/10.30653/002.202051.266.

Kemenkes, R. I. (2014). Keluarga Sehat Idamanku, Kota Sehat Kotaku.

Kementrian Desa, P. D. (2018). Buku Saku Desa Dalam Penanganan Stunting.

Kuswanti, M., Nurhayati,.&Patriasih,R. (2020). Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Asi Eksklusif Untuk Mencegah Stunting Di Kelurahan Cimahi. Media Pendidikan Dan Kuliner. Vol. 9, No. 1,April 2020 .

Lestari, S., Fujiati, I. I., Keumalasari, D., & Daulay, M. (2018). The prevalence and risk factors of stunting among primary school children in North Sumatera, Indonesia. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 125(1), 7–14. https://doi.org/10.1088/1755-1315/125/1/012219

Levesque, J. F., Harris,M.F.,Russell,G.(2013). Patient-Centred Access To Health Care : Conceptualising Access At The Interface Of Health Systems And Populations. International Journal For Equity In Health : 12-18 .

Masturoh, Imas dan Anggita, T Nauri. (2018). Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.

Meryana. (2014). Gizi Dan Kesehatan Balita. Edisi pertama, Kencana : Jakarta

Nurnainah & Asikin, S.B. (2019). Penyuluhan Tentang Inisiasi Menyusui Dini Untuk Mencegah Penyakit Stunting Pada Anak. Jurnal Peduli Masyarakat Volume 1 No 1 Hal 31-34, Desember 2019 Global Health Science Group .

Nursalam. (2013). Metodelogi Penelitian Ilmu Keperawatan : Pendekatan Praktis. Jakarta : Salemba Medika.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2020 Standar Antropometri Anak. 14 Desember 2020. Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Tahun 2020 Nomor 2. Jakarta

Probohastuti, N. F.,&Rengga,A. (2019). Implementasi Kebijakan Intervensi Gizi Sensitif Penurunan Stunting Di Kabupaten Blora. Departemen Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro.

Pusat data dan informasi, K. K. (2018). Situasi Balita Pendek ( Stunting) Di Indonesia . ISSN 2088- 270 X , 6-43.

Pusat Data Dan Informasi, K. K. (2018). Situasi Balita Pendek ( Stunting) Di Indonesia . Cegah Stunting Itu Penting, Buletin Jendela Data Dan Informasi Kesehatan ISSN 2088-270 X .

Radito, T. A. (2014). Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Fasilitas Kesehatan Terhadap Kepuasan Pasien Puskesmas. Jurnal Ilmu Manajemen, Volume 11, Nomor 2, April 2014 , 1-26.

Rahmayana, I. A. (2014). Hubungan Pola Asuh Ibu Dengan Kejadian Stunting Anak Usia 24-59 Bulan Di Posyandu Asoka II Wilayah Pesisir Kelurahan Barombong. Al-Sihah : Public Health Science Journal,ISSN : 2086-2040, Vol. VI, No. 2, Juli-Desember 2014 , 424-436.

Saavedra, J. & Dattilo, A. (2016). Early Nutrition and Long-Term Health. United State of America: Woodhead Publishing.

Sarlita, R. A. (2010). Analisis Pemanfaatan Program Pelayanan Kesehatan Status Gizi Balita. Kesmas : National Public Health Journal 5(2), 90-96 .

Sejatiningsih, S. R.,& Raksanagara,A.S.(2013). Program inisiasi menyusui dini dalam rangka menurunkan angka kematian neonatal. Bandung : Universitas Padjajaran.

Setyawati, B.,Pradono,J.,& Rachmalina,R. (2015). Peran Individu, Rumah Tangga Dan Pelayanan Kesehatan Dasar Terhadap Status Gizi Buruk Pada Balita Di Indonesia. Pusat Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat, Kemnekes Ri, Jl. Percetakan Negara No.29. Jakarta Pusat .

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R& D. Bandung : Alfabeta.

Sulastri, Delmi. (2012). Faktor Determinan Kejadian Stunting Pada Anak Usia Sekolah Di Kecamatan Lubuk Kilangan Kota Padang. Fakultas Kedokteran Universitas Andalas : Padang

Sumardilah, D. S., & Rahmadi, A. (2019). Risiko Stunting Anak Baduta (7-24 bulan). Jurnal Kesehatan, 10(1), 93. https://doi.org/10.26630/jk.v10i1.1245

Sundari, S., & Yunita, L. H. (2020). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kejadian Balita Stunting Di Desa Canden, Jetis II Yogyakarta. Jurnal Ilmu Kebidanan, 7(1), 17–28.

Swarjana, I. (2015). Metodelogi Penelitian Kesehatan (Edisi Revisi)- Ed.li. Yogyakarta : Andi.

Trisyani, K., Fara, Y. D., Mayasari, A. T., & Abdullah. (2020). Hubungan Faktor Ibu Dengan Kejadian Stunting. Jurnal Maternitas Aisyah, 1(3), 189–197. https://proceedings.uhamka.ac.id/index.php/semnas/article/view/171

Wasis. (2010). Pedoman Riset Praktis Untuk Profesi Perawat. Jakarta : EGC.

Downloads

Published

2022-06-23

How to Cite

Indrinawati, I., & Widayati, K. . (2022). Gambaran Pelayanan Kesehatan Primer Pada Kejadian Stunting Di Wilayah Kecamatan Sukawati Kabupaten Gianyar. Bali Health Published Journal, 3(2), 37–45. https://doi.org/10.47859/bhpj.v3i2.21

Most read articles by the same author(s)