KETEPATAN PERESEPAN PASIEN DIABETES MELITUS TYPE-2 DI PUSKESMAS BULELENG II
DOI:
https://doi.org/10.47859/bhpj.v5i2.419Keywords:
Diabetes Melitus, Ketepatan Peresepan, pasien, PuskesmasAbstract
Peresepan yang tidak tepat menyebabkan masalah seperti penurunan kemanjuran terapi, meningkatkan morbiditas dan mortalitas, pemborosan sumber daya, penurunan ketersediaan obat, risiko efek samping, resistensi bakteri, serta dampak psikososial, yang dapat menyebabkan ketergantungan pasien pada obat yang tidak berguna. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi ketepatan peresepan untuk pasien Diabetes melitus type-2 (DM-2) di Puskesmas Buleleng II. Survei potong lintang dilakukan dari Februari hingga April 2023. Wawancara secara langsung menggunakan kuesiner dilakukan pada pasien DM-2 yang direkrut secara purposive. Sejumlah 120 responden berpartisipasi dalam penelitian ini (tingkat respon 100%). Hasil menunjukkan pola peresepan pada pasien DM-2 yaitu tepat indikasi (97.5%); tepat pemilihan obat (97.5%); tepat dosis (97.5%); tepat cara pemberian obat (97.5%); tepat waktu interval (88.3%); dan waspada efek samping obat (48.3%). Ketepatan peresepan obat pada pasien DM-2 secara umum sudah baik. Apoteker diharapkan lebih aktif dalam memberikan pelayanan informasi obat dan konseling terkait pengobatan pasien, agar tercapai terapi pengobatan yang optimal.
References
Alhaik, S., Anshasi, H. A., Alkhawaldeh, J., Soh, K. L., & Naji, A. M. (2019). An assessment of self-care knowledge among patients with diabetes mellitus. Diabetes and Metabolic Syndrome: Clinical Research and Reviews, 13(1), 390–394. https://doi.org/10.1016/j.dsx.2018.10.010
Destiani, D. P., Naja, S., Nurhadiyah, A., Halimah, E., & Febrina, E. (2016). Prescribing of outpatient: Observational study using WHO Prescribing Indicator in one of health care facilities in Bandung. Jurnal Farmasi Klinik Indonesia, 5(3). https://doi.org/10.15416/ijcp.2016.5.3.225
Dinas Kesehatan Bali. (2020). Profil Kesehatan Provinsi Bali.
Jaya, M. K. A. (2022). Figure of potential medication error in medicine prespcription for outpatient services of “X” hospital in Bali. Journal Pharmaceutical Science and Application, 4(2), 51–57. https://doi.org/10.24843/JPSA.2022.v04.i02.p02
Kemenkes. (2013). Riset Kesehatan Dasar 2013.
PERKENI. (2019). Terapi Insulin Pada Pasien Diabetes Melitus. In PB. Perkeni (Issue 465).
PERKENI. (2021). Pedoman dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia 2021. PB. Perkeni.
Pertiwi, M. V., Alfian, R., Nita, Y., & Athiyah, U. (2022). Medication adherence of diabetes mellitus patients in Indonesia: A systematic review. Pharmacy Education, 22(2), 188–193. https://doi.org/10.46542/pe.2022.222.188193
Shrestha, R. (2019). Assessment of prescription pattern and prescription error in outpatient Department at Tertiary Care District Hospital , Central. Journal of Pharmaceutical Policy and Practice, 12(16), 1–9. https://doi.org/10.1186/s40545-019-0177-y
Tomic, D., Shaw, J. E., & Magliano, D. J. (2022). The burden and risks of emerging complications of diabetes mellitus. Endocrinology, 18(September). https://doi.org/10.1038/s41574-022-00690-7
Wagner, M. L., Mccarthy, C., Bateman, M. T., Simmons, D., & Prioli, K. M. (2022). Pharmacists improve diabetes outcomes: a randomized controlled trial. Journal of the American Pharmacists Association, 62(3), 775-782.e3. https://doi.org/10.1016/j.japh.2021.12.015
WHO. (2023). World Health Statistics.
Widowati, I. G. A. R., Wirawan, I. M. A., Nopiyani, N. M. S., & Sari, K. A. K. (2018). Pharmacist counseling intervention to improve patient antibiotic compliance. Public Health Prev Med, 6(2), 128–134. https://doi.org/10.15562/phpma.v6i2.158
Yao, C., Xingdong, W., Zhiyi, H., Wanlong, L., Yunsong, L., & Jianhui, Y. (2019). Evaluation of a medication error monitoring system to reduce the incidence of medication errors in a clinical setting. Research in Social and Administrative Pharmacy, 15(7), 883–888. https://doi.org/10.1016/j.sapharm.2019.02.006